SULSEL TAKLUK DARI DKI JAYA 2-4
Thursday, 04 February 2010 11:40
www.antara.co.id
Tim Sulawesi Selatan (Sulsel) harus angkat koper dari arena Porwanas X setelah takluk dari juara bertahan DKI Jaya 2-4 pada pertandingan hari pertama cabang sepak bola Porwanas 2010 di Stadion Bumi Sriwijaya Kampus Palembang, Kamis pagi.
Palembamg, 4/2 (ANtARA) - Tim Sulawesi Selatan (Sulsel) harus angkat koper dari arena Porwanas X setelah takluk dari juara bertahan DKI Jaya 2-4 pada pertandingan hari pertama cabang sepak bola Porwanas 2010 di Stadion Bumi Sriwijaya Kampus Palembang, Kamis pagi.
Tim DKI Jaya peraih medali emas Porwanas IX Kaltim ini memiliki materi pemain yang hampir merata dan lebih unggul teknik dibanding Sulsel sehingga mereka nyaris menguasai semua lini. Akibatnya, tim lawan harus bekerja keras menghalau serangan tim ibu kota.
Meski tertinggal 0-1 setelah penyerang Sulsel Aco membobol gawang DKI Jaya pada menit ke-3, namun DKI Jaya berhasil membalikkan keadaan menjadi 2-1 hingga waktu jedah.
Striker DKI Jaya Sabeli memborong tiga gol untuk membawa timnya melaju ke babak selajutnya masing-masing pada menit 29, 33 dan 45, satu gol penambah keunggulan tim asal ibu kota itu dipersembahkan Mahmud melalui titik pinalti pada menit ke-60, sehingga DKI Jaya mengakhiri perlawanan Sulsel dengan kemenangan 4-2.
Dengan hasil tersebut, maka impian Sulsel untuk mengalahkan juara bertahan di pertandingan awal tak terwujud, sehingga mereka harus angkat koper lebih awal dari arena Porwanas ini.
Pertandingan DKI Jaya melawan Sulsel menimbulkan insiden kecil di luar lapangan, setelah salah seorang ofisial DKI Jaya maju ke pinggir lapangan untuk membantu pemain Sulsel yang terjatuh, sementara pemain-pemain cadangan dan ofisial Sulsel juga mendekat, sehingga nyaris saling dorong, namun berkat kesigapan petugas suasana yang mulai memanas berhasil diredam.
Pemain Sulsel Adi yang menyikut salah seorang pemain lawan, diusir ke luar lapangan setelah menerima kartu merah dari wasit Ishan.
Ketua PWI Sulsel Zulkifli Gani Ottoh yang hadir menyaksikan pertandingan menenangkan para pemain dan meminta agar menerima secara `fair` hasil pertandingan tersebut.
"Inilah suatu permainan ada yang menang dan ada yang kalah. Kita kalah terhormat karena pemain sudah tampil maksimal, namun lawan lebih baik dan menang," ujar Zulkifli (T.S016)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar