Senin, 23 Agustus 2010

PWI: Hadiah Lebaran Wartawan Harus Diatur




PWI: Hadiah Lebaran Wartawan Harus Diatur

Harian Fajar, Makassar
http://metronews.fajar.co.id/read/102583/61/pwi-hadiah-lebaran-wartawan-harus-diatur
Senin, 23 Agustus 2010

MAKASSAR -- Seringnya sekelompok orang yang mengatasnamakan wartawan mendatangi instansi pemerintah dan swasta untuk meminta hadiah lebaran, diskapi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Cabang Sulsel. PWI mengimbau agar semua instansi yang ingin memberikan sumbangan, tidak diberikan secara perorangan.

Ketua PWI Cabang Sulsel, Zulkifli Gani Ottoh, mengatakan, setiap tahun, terutama menjelang Idulfitri, jumlah wartawan sering meningkat tiba-tiba. Lalu tanpa segan mendatangi instansi-instansi untuk menuntut hadiah lebaran. Fenomena ini, kata dia, cukup memalukan bagi wartawan secara umum.

Tetapi hal tersebut mesti disikapi oleh instansi dengan arif. Artinya, kata Zulkifli, jika instansi ingin memberi sumbangan dan supaya dapat dipertanggungjawabkan pemberian tersebut, maka sumbangan bisa diberikan kepada pemilik media atau organisasi kewartawanan.

"Kalau ada bingkisan untuk wartawan, berikanlah kepada organisasi atau perusahaan persnya," kata Zulkifli, Sabtu, 21 Agustus.

Hal itu dimaksudkan agar pemberian tersebut bisa dikelola dengan baik dan teratur. Karena, perusahaan atau organisasi perslah yang lebih tahu siapa saja anggotanya yang patut diberi. Dan juga, kata dia, agar pembagian tersebut bisa lebih merata dan sasarannya jelas. Zulkifli juga menegaskan agar pemberian tersebut harus diberikan secara ikhlas tanpa mengaitkannya dengan pemberitaan.

"Menjelang Idulfitri, sudah lazim di instansi-instansi daftar wartawan di bagian humas meningkat. Di Gowa saja, dua tahun lalu, menjelang Idulfitri, daftar wartawan mencapai 650 orang. Betulkah itu semua wartawan?" ujar Zulkifli lagi.

Dengan penyerahan pengelolaan hadiah lebaran kepada perusahaan atau organisasi pers, juga akan meminimalisasi banyaknya "wartawan yang muncul tanpa berita" alias "wartawan muntaber". Metode ini dianggap mampu mereduksi hal seperti itu dan sekaligus pihak yang memberikan hadiah bisa langsung memverifikasi terkait ada tidaknya media wartawan yang bersangkutan.

"Kalau instansi-instansi baik negeri maupun swasta peduli terhadap pers, lebih baik hadiah lebaran diserahkan kepada organisasi wartawan dan media wartawan karena lebih bisa dipertanggungjawabkan," lanjut Zulkifli. (zuk)

Tidak ada komentar: