Senin, 04 Oktober 2010

Gubernur Sulsel Lepas Rombongan Safari Jurnalistik PWI

Gubernur Sulsel Lepas Rombongan Safari Jurnalistik PWI

Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo, melepas secara resmi rombongan Safari Jurnalistik PWI Sulsel, di Baruga Sangiaseri Gubernuran, Makassar, Senin, 4 Oktober 2010.

Pelepasan ditandai pemasangan jaket kepada Ketua Rombongan Hasan Kuba dan Sekretaris PWI Sulsel Mappiar, disaksikan Ketua PWI Sulsel Zulkifli Gani Ottoh, Kadis Pendidikan Patabai Pabokori, Kadis Kesehatan Rachmat, Kepala Biro Humas dan Protokol Agus Sumantri, serta pengurus PWI Sulsel dan peserta Safari Jurnalistik.

Seperti diberitakan sebelumnya, Safari Jurnalistik itu merupakan hasil kerja sama Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Cabang Sulawesi Selatan dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan.

Safari Jurnalistik itu bertujuan memantau pelaksanaan program Pemprov Sulsel, yakni Pendidikan dan Kesehatan Gratis, pada 16 kabupaten dan kota se-Sulsel.

Ke-16 kabupaten dan kota yang akan dikunjungi yaitu Gowa, Bantaeng, Sinjai, Bone, Wajo, Luwu, Palopo, Sidrap, Enrekang, Toraja Utara, Toraja, Pinrang, Parepare, Barru, Pangkep, dan Maros.

Dalam sambutannya, Gubernur Syahrul Yasin Limpo mengatakan program pendidikan dan kesehatan gratis hanya simbol dan bukan kemauan pribadi Syahrul Yasin Limpo, melainkan perintah Undang-Undang.

Khusus program pendidikan gratis, Syahrul mengatakan ada 14 item yang digratiskan pada seluruh Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) negeri dan swasta se-Sulsel.

''Yang harus dicek di lapangan dalam Safari Jurnalistik ini yaitu berapa persen alokasi anggaran pendidikan dalam APBD kabupaten dan kota se-Sulsel,'' katanya.

Dia mengingatkan para peserta safari bahwa Safari Jurnalistik tersebut bukan untuk mengevaluasi pelaksanaan program pendidikan dan kesehatan gratis di daerah, melainkan untuk mengkristalisasi kedua program tersebut.

Ketua PWI Sulsel, Zulkifli Gani Ottoh menjelaskan, para peserta safari diharapkan membuat laporan dari perjalanan ke beberapa daerah. Selanjutnya laporan tersebut diikutkan dalam lomba karya jurnalistik.

''Panitia akan memilih tiga karya jurnalistik terbaik dalam dua kategori, yaitu kategori pendidikan gratis dan kategori kesehatan gratis. Masing-masing akan dipilih tiga pemenang,'' jelasnya. (asnawin)

Tidak ada komentar: