Kamis, 04 Februari 2010

DKI Atasi Sulsel 4-2 pada Pertandingan Porwanas

DKI Atasi Sulsel 4-2 pada Pertandingan Porwanas

Kamis, 4 Pebruari 2010

Palembang (ANTARA News) - Juara bertahan DKI Jakarta mengawali perjuangan dengan kemenangan 4-2 atas Sulawesi Selatan (Sulsel) dalam pertandingan pertama cabang sepak bola pada Pekan Olah Raga Wartawan Nasional (Porwanas) di Stadion Bumi Sriwijaya Palembang, Kamis.

Pada pertandingan yang berlangsung keras tersebut, penyerang DKI Jakarta Sabeni tampil gemilang dengan mencetak hatrik, masing-masing menit ke-28, 32 dan 45. Satu gol lagi dicetak oleh Ma`ruf melalui titik penalti pada menit ke-50.

Sementara dua gol Sulsel disarangkan oleh M Hendrik pada menit ketiga dan ke-38.

Sulsel yang bermain keras seperti ingin melepaskan dendam atas kekalahan mereka 1-2 di semifinal Porwanas dua tahun lalu di Samarinda.

Pertandingan yang berlangsung panas sejak awal itu, hampir saja memancing keributan ketika salah seorang pemain Sulsel tampak jelas memukul wajah Lody Hutabarat, sehingga wasit tanpa pikir panjang langsung mengeluarkan kartu merah.

Beruntung pemain asal Metro TV tersebut tidak terpancing membalas memukul sehingga keributan lebih jauh bisa dihindari.

Usai pertandingan, manajer Tim DKI Tubagus Adi mengatakan bahwa ia bersyukur para pemainnya tidak terpancing dengan permainan kasar yang dikembangkan lawan.

Tetapi ketegangan yang terjadi antara kedua tim, berangsur mencair usai pertandingan setelah pemain dan ofisial saling berangkulan.

Bahkan beberapa pemain Sulsel meminta untuk berfoto bersama dengan Rico Ceper, salah seorang pemain DKI yang sebelumnya juga sempat bersitegang di lapangan.

"Dari awal saya sudah melihat gelagat kalau Sulsel mencoba merusak pola permainan DKI dengan permainan kasar. Saya sebelumnya sudah meminta teman-teman untuk bermain tenang," kata Tubagus.

Sementara itu Ketua SIWO Pusat Raja Parlindungan Pane pada pertemuan teknik cabang sepak bola, Rabu (3/2) meminta kepada seluruh peserta untuk menjaga sportivitas dan tidak menggunakan segala cara untuk meraih kemenangan.

"Sepak bola sempat terancam tidak dipertandingkan karena pengalaman sebelumnya yang sering ricuh. Kalau sepak bola tetap ingin dipertandingkan, saya mohon jagalah sportivitas di lapangan," katanya.

Pertandingan sepak bola yang menggunakan sistem gugur tersebut diikuti oleh 12 tim, DKI Jaya dan Jawa Timur yang menjadi finalis Porwanas tahun lalu, ditempatkan sebagai unggulan pertama dan kedua.(A032/R009)

Tidak ada komentar: